Senja di Kota...
Aku mengenalmu sebagai kawan
Kurajut bersamamu dengan penuh kesan
Gelak tawa dalam keakraban
Sedih duka tak ku hiraukan
Senja di Kota...
Warna-warni tak lagi ada
Kerlip bintang mulai menyapa
Dingin, sunyi, senyap
Ku hitung luka, hingga sesak di dada
Senja di Kota...
Mungkin Tuhan menempatkanku dalam sepi
Sampai engkau tiba menghampiri
Kala diriku mulai membagi hati
Kulihat kau pergi dengan rasa benci
Senja di Kota...
Gelap, terang, dan sisi lain
Canda tawa tersapu angin
Kututup muka dengan kain
Sobat kecil, sampai kapan dirimu dingin?
Senja di Kota...
Kini hatiku kembali membeku
Tak lagi teringat kenangan indah bersamamu
Aku kembali sendiri terpaku
Terima kasih sobatku
Kau telah tinggalkan aku
Dalam ajar yang kuingat selalu
Karya: Rizqi Refameilia Putri
Kamis, 26 November 2015
Cerpen - SAHABAT ATAU CINTA?
Pagi itu, selesai membersihkan tubuh, aku mematut diri di
cermin besar dalam kamarku. Aku menyisir rambutku yang memang sudah panjang,
yaa sekitar 100cm dari ujung akar rambut di kepalaku. Kenalkan, namaku Faiia
Fredella Afsheen. Hmm, namaku terdengar asing bukan? Ya, Ayah dan almarhumah
Ibuku ‘blasteran’ Jawa dan, Jawa. Hahaha... entah bagaimana artinya, aku tak
pernah membicarakan tentang namaku pada mereka. Yang jelas, aku menyukai namaku
ini. Dan semua orang yang mengenalku, biasa memanggilku Faiia. Usiaku 20 tahun.
Aku sudah kuliah, di universitas swasta ternama di daerahku. Hmm.. aku suka
hujan, aku suka mendengar rinai airnya yang turun ke bumi membasahi atap
rumahku, dan aku suka berada dibawah rintik air hujan. Tapi aku tidak suka
petir! Ingat itu. Aku tak suka dengar suaranya yang begitu menggelegar. Apapun itu,
aku tetap tak suka petir, maupun kilatnya. Perkenalan tentangku mungkin sudah
cukup, mari mengenalku lebih jauh dalam cerita ini. ^_^
Rabu, 21 Oktober 2015
Tugas Bahasa Indonesia
1. Jelaskan dengan
contoh penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar!
Bahasa yang Baik adalah
bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus
dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras
bahasa yang dipilih pun harus sesuai.
Bahasa
yang Benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan.
Contoh:
Misal,
dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang Siswa.
Ibu
Guru: Dhanty, apakah kamu sudah mengerjakan PR?
Dhanty:
Sudah saya kerjakan, Bu.
Ibu
Guru: Baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
Dhanty:
Terima kasih, Bu.
2. Berikan contoh fungsi Bahasa sebagai alat komunikasi di dunia pendidikan!
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu. Yaitu, agar kita dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain.
Dalam dunia pendidikan, bahasa sebagai alat komunikasi sangat diperlukan. Sebagai contoh, ketika seorang guru menyampaikan apa yang harus dia ajarkan kepada siswanya, jika tidak menggunakan bahasa yang baik dan benar, tidak mungkin siswa akan mengerti apa yang guru tersebut sampaikan.
3. Buatlah artikel bertemakan Pendidikan menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar!
Jujur, saya bingung ketika Ibu Dosen memberikan tugas untuk membuat artikel dengan tema Pendidikan. Pertama, saya berpikir tentang sekolah yang pernah saya lalui. Yaitu Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), sejak saya berstatus sebagai siswa hingga saat ini saya kuliah dan menjadi mahasiswa. Kedua, saya berpikir tentang materi yang pernah saya pelajari, dari yang sangat mudah hingga yang menurut saya sangat rumit. Ketiga, saya berpikir tentang segala bentuk bimbingan, pola asuh, dan pengetahuan dari Orang Tua saya, guru, dan orang dewasa lainnya.
Waktu pun begitu cepat berlalu. Satu minggu saya lewati, dan saya masih bingung artikel seperti apa yang dimaksud yang harus saya kerjakan.
Sampai pada akhirnya, saya mengerti bahwa berpikir adalah pendidikan. Berpikir, membuka pintu ke pikiran kita dan membuat kita menerima gagasan dalam memperluas cakrawala kita dan belajar hal-hal baru. Lalu, apa pentingnya Pendidikan yang sebenarnya? Jawaban atas pertanyaan ini terletak dalam diri kita semua. Kita
menganggap pendidikan sebagai komoditas yang didambakan. Jika kita
melihat orang besar berbicara, akan terasa dalam cara mereka berbicara
dan pendapat yang mereka kemukakan. Ini adalah reaksi alami untuk
melimpahkan perasaan kagum dan hormat kepada mereka. Oleh karena itu
sangat mudah untuk menyimpulkan bahwa pendidikan mengarah ke
keberhasilan. Tapi itu tidak semua. Pentingnya pendidikan di masyarakat
saat ini berjalan lebih dalam dari sekedar keberhasilan dalam hal
duniawi.
Senin, 27 Juli 2015
~ RENUNGAN ~
Percakapan seorang bayi dengan Tuhan sebelum ia dilahirkan ke dunia.
Suatu ketika seorang bayi siap dilahirkan ke dunia, menjelang dikeluarkan ke alam dunia, dia bertanya kepada Tuhan yang menciptakannya.
Bayi : Tuhan, para malaikat disini mengatakan bahwa besok aku akan dikeluarkan ke dunia, tetapi bagaimana caranya aku bisa hidup? Aku begitu kecil dan lemah.
Tuhan : Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan menyayangimu setiap hari.
Bayi : Tapi aku sudah betah di surga ini, apa yang kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagiku untuk bahagia.
Tuhan : Malaikatmu akan tersenyum dan bernyanyi setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih bahagia.
Bayi : Apa yang dapat kulakukan kalau aku ingin berbicara padaMu?
Tuhan : Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo'a.
Bayi : Aku mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungiku Tuhan?
Tuhan : Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwa raganya.
Bayi : Tapi aku akan bersedih karena tidak melihat Engkau nanti.
Tuhan : Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana cara agar kamu bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada disisimu.
Saat itu surga begitu tenang. . . . .sehingga suara dari bumipun dapat terdengar, dan sang bayipun dengan suara lirih bertanya.
Bayi : Tuhan. . Jika aku harus lahir ke dunia sekarang, bisakah Engkau memberitahuku siapa nama malaikat itu dirumahku nanti?
Tuhan : Kamu akan memanggil malaikat itu dengan sebutan "I.B.U".
Tulisan ini, mengajak semua orang untuk sadar akan kehadiran Ibu disisinya. Banyak orang ketika merasa sudah menjadi orang, lupa akan kehidupan awalnya. Kenanglah Ibu yang menyayangimu, untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau jauh darinya, ingatkah engkau ketika Ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu nyenyak dengan dua selimut yang membalut tubuhmu? Ingatkah engkau ketika jemari Ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata Ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit.
Sesekali jenguklah Ibumu ~ yang selalu menanti kepulanganmu di rumah ~ tempat kau dilahirkan! Dan mohon maaf pada Ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu. Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa yang akan datang ketika Ibumu telah tiada. Tak ada lagi di depan pintu yang menyambutmu. Tak ada lagi senyum indah tanda bahagia, yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya, yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya, tak ada lagi dan tak 'kan ada lagi yang akan meneteskan air mata mendo'akanmu di setiap hembusan nafasnya. Pulanglah dan kembalilah segera, peluk Ibumu yang selalu menyayangimu, ciumlah kaki Ibumu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya.!
Bayi : Tuhan, para malaikat disini mengatakan bahwa besok aku akan dikeluarkan ke dunia, tetapi bagaimana caranya aku bisa hidup? Aku begitu kecil dan lemah.
Tuhan : Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan menyayangimu setiap hari.
Bayi : Tapi aku sudah betah di surga ini, apa yang kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagiku untuk bahagia.
Tuhan : Malaikatmu akan tersenyum dan bernyanyi setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih bahagia.
Bayi : Apa yang dapat kulakukan kalau aku ingin berbicara padaMu?
Tuhan : Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo'a.
Bayi : Aku mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungiku Tuhan?
Tuhan : Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwa raganya.
Bayi : Tapi aku akan bersedih karena tidak melihat Engkau nanti.
Tuhan : Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana cara agar kamu bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada disisimu.
Saat itu surga begitu tenang. . . . .sehingga suara dari bumipun dapat terdengar, dan sang bayipun dengan suara lirih bertanya.
Bayi : Tuhan. . Jika aku harus lahir ke dunia sekarang, bisakah Engkau memberitahuku siapa nama malaikat itu dirumahku nanti?
Tuhan : Kamu akan memanggil malaikat itu dengan sebutan "I.B.U".
Tulisan ini, mengajak semua orang untuk sadar akan kehadiran Ibu disisinya. Banyak orang ketika merasa sudah menjadi orang, lupa akan kehidupan awalnya. Kenanglah Ibu yang menyayangimu, untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau jauh darinya, ingatkah engkau ketika Ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu nyenyak dengan dua selimut yang membalut tubuhmu? Ingatkah engkau ketika jemari Ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata Ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit.
Sesekali jenguklah Ibumu ~ yang selalu menanti kepulanganmu di rumah ~ tempat kau dilahirkan! Dan mohon maaf pada Ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu. Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa yang akan datang ketika Ibumu telah tiada. Tak ada lagi di depan pintu yang menyambutmu. Tak ada lagi senyum indah tanda bahagia, yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya, yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya, tak ada lagi dan tak 'kan ada lagi yang akan meneteskan air mata mendo'akanmu di setiap hembusan nafasnya. Pulanglah dan kembalilah segera, peluk Ibumu yang selalu menyayangimu, ciumlah kaki Ibumu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya.!
KEBIJAKSANAAN MONETER
KEBIJAKSANAAN MONETER
Yang dimaksud dengan kebijaksanaan moneter adalah sekumpulan tindakan
pemerintah di dalam mengatur perekonomian melalui peredaran uang dan tingkat
suku bunga. Kebijaksanaan ini ditempuh untuk mengantisipasi pengaruh-pengaruh
baik yang positif atau sebaliknya, dari peredaran uang dan tingkat suku bunga
yang berlaku di masyarakat. Hal ini dapat dimengerti karena peran uang yang
begitu vital dalam kehidupan perekonomian suatu negara, begitu pula pentingnya
tingkat suku bunga yang dapat mempengaruhi pola kegiatan investasi di
Indonesia.
Di dalam sistem perekonomian Indonesia, kebijaksanaan moneter ini dijalankan
oleh pemerintah di dalam mengatur perekonomian melalui lembaga keuangan yang
disebut dengan Bank Indonesia. Bank Indonesia seperti halnya di negara-negara
lainnya, adalah satu-satunya bank sentral di Indonesia yang secara lebih rinci
memiliki tugas :
1. Sebagai bank-nya pemerintah, dalam
arti membantu pemerintah dalam mengelola ( menyimpan dan meminjami ) dana
pemerintah yang akan dipergunakan untuk pembangunan.
2. Sebagai bank-nya bank umum, dalam
arti akan membantu para bank umum dalam kegiatan operasional dana yang dimiliki
atau dibutuhkannya.
3. Sebagai lembaga pengawasan kegiatan
lembaga keuangan, dalam arti mengawasi produk-produk yang dikeluarkan oleh
masing-masing lembaga keuangan yang dapat mempengaruhi peredaran uang dan iklim
investasi.
4. Bersama lembaga pemerintah terkait
lainnya bertugas sebagai lembaga pengawas kegiatan ekonomi di sektor luar
negeri.
5. Memperlancar kegiatan perekonomian
dengan cara mencetak uang kartal ( kertas dan logam ).
Dilihat dari upaya yang ditempuh,
kebijaksanaan moneter ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis kebijaksanaan
moneter, yakni :
A. Kebijaksanaan moneter kuantitatif
Sesuai dengan namanya jenis kebijaksanaan
moneter ini dijalankan dengan mengatur uang beredar dan tingkat suku bunga dari
segi kuantitasnya. Kebijaksanaan jenis ini umumnya dijalankan dengan tiga cara,
yaitu :
Pertama,
dengan melakukan operasi pasar terbuka, yakni dengan memperjual-belikan
surat-surat berharga ( SBI ) yang dimiliki oleh Bank Indonesia, dengan harapan
uang yang beredar akan menjadi lebih banyak atau menjadi lebih sedikit sesuai
yang diperlakukan dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Proses operasi
pasar terbuka ini dapat dilihat dalam ilustrasi berikut :
ILUSTRASI 1
Dengan asumsi bahwa uang yang beredar di
Indonesia suatu saat dianggap terlalu banyak sehingga dikhawatirkan akan memacu
timbulnya spekulasi dan inflasi, maka Bank Indonesia memutuskan akan menarik
sebagian uang yang beredar dengan jalan menjual surat-surat berharga yang masih
dimilikinya. Untuk itu Bank Indonesia akan menjual surat berharga senilai Rp
0,5 trilyun. Adapun data mengenai uang yang beredar dapat dilihat dalam neraca
konsolidasi semua bank umum sebagai berikut :
NERACA KONSOLIDASI ( disederhanakan )
BANK UMUM INDONESIA
Per 31 Desember 1996
(dalam trilyun )
Cadangan
min.
20
Investasi
70
Kredit
30
|
Tabungan
Giral
100
Modal
20
|
120
|
120
|
Dari neraca konsolidasi tersebut terlihat
uang yang beredar yang diasumsikan terlalu banyak ( tab. Giral Rp 100 trilyun ).
Dan sesuai dengan ketentuan bank Indonesia sebagiam dari nilai tersebut harus
dicadangkan, misalkan 20 % nya ( cad. Minimal Rp 20 trilyun ), dan sisanya
dapat diinvestasikan atau disalurkan dalam bentuk kredit ke masyarakat.
Dengan kebijaksanaan Bank Indonesia yang
menjual SBI senilai Rp 0,5 trilyun tersebut, uang beredar senilai Rp 100
trilyun tersebut dapat dikurang dengan proses sebagai berikut :
SBI tersebut akan dibeli oleh bank umum
dengan menggunakan cadangan minimalnya, sehingga setelah itu cadangan
minimalnya hanya tinggal Rp 19,5 trilyun. Nilai ini harus tetap merupakan 20 %
dari nilai tabungan giral yang berhasil dicipta sebagai uang yang beredar.
Dengan ketentuan tersebut maka tabungan giral yang kemudian diijinkan hanya
sebesar Rp 97,5 trilyun ( 97,5 x 20 % = 19,5 ) yang berarti uang yang beredar
dapat ditekan senilai Rp 2,5 trilyun ( 100 – 97,5 ). Dan neraca konsolidasinya
menjadi :
NERACA KONSOLIDASI
( disederhanakan, setelah adanya
kebijaksanaan op. Ps. Terbuka )
BANK UMUM INDONESIA
Per 31 Desember 1996
( dalam trilyun )
Cadangan
min.
19,5
Investasi
68
Kredit
30
|
Tabungan
Giral
97,5
Modal
20
|
117,5
|
117,5
|
Dari peristiwa operasi pasar terbuka yang
dilakukan oleh Bank Indonesia tersebut dapat disimpulkan bahwa, dengan hanya
menjual surat berharga senilai Rp 0,5 trilyun dapat dikurangi uang yang beredar
sebanyak Rp 2,5 trilyun ( 5 kali lipatnya ). Dengan demikian jika dianggap
bahwa uang yang boleh beredar (tab. Gira ) adalah hanya sebesar Rp 80 trilyun,
maka Bank Indonesia harus menjual surat berharga senilai 4 trilyun (
{100-80/2,5} x 0,5 )
Di pihak lain, agar kebijaksanaan operasi
pasar terbuka yang dijalankan Bank Indonesia tersebut berjalan sesuai harapan, maka
perlu dipenuhi syarat-syarat dibawah ini :
A. Surat berharga yang akan diperjual
belikan jumlahnya cukup. Sebagai contoh di atas, jika uang yang beredar akan
dikurangi senilai Rp 20 trilyun, maka jumlah surat berharga yang harus tersedia
untuk ditawarkan kepada masyarakat minimal harus masih ada senilai Rp 4
trilyun. Namun jika surat berharga yang dimiliki oleh Bank Indonesia hanya
senilai Rp 2 trilyun, maka jumlah uang yang berhasil dikurangi hanya sebesar Rp
10 trilyun saja. Dengan kata lain tujuan Bank Indonesia dalam mengurangi uang
yang beredar sebesar Rp 20 trilyun tersebut, gagal.
B. Bank umum tidak memiliki kelebihan dalam
cadangan minimalnya. Jika dalam contoh di atas bank umum memiliki kelebihan
cadangan minimal sebesar Rp 2 trilyun ( cadangan minimal menjadi Rp 22 trilyun
), maka kebijaksanaan operasi pasar terbuka Bank Indonesia juga akan gagal,
karena secara matematika bank umum tetap dapat mempertahankan besar cadangan
minimal yang diperlukan jika tabungan giral yang tercipta Rp 100 trilyun ( 100
x 20 % = 20 + kelebihan cadangannya tinggal Rp 1,5 trilyun )
Kedua ,
dengan merubah tingkat suku bunga diskonto. Cara kedua dalam kebijaksanaan
moneter kuantitatif ini dilakukan sebagai alternatif atau pendukung dari cara
operasi pasar terbuka. Tingkat bunga diskonto adalah tingkat suku bunga
yang berlaku dalam transaksi moneter antara Bank Indonesia dengan bank
umum. Proses dari cara ini adalah, jika dengan asumsi yang sama, bahwa agar
uang yang beredar di Indonesia tidak terlalu banyak, maka tindakan yang dapat
dilakukan adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga diskonto. Dengan suku
bunga diskonto yang tinggi maka bank umum tidak akan meminjam uang dari Bank
Indonesia dengan jumlah yang banyak. Sehingga uang yang berada di bank umum
juga menjadi sedikit, dan akibat selanjutnya uang yang tersalurkan ke
masyarakat juga sedikit. Dengan demikian uang yang beredar tidak menjadi lebih
banyak lagi. Akibat ini juga akan tercapai jika dengan suku bunga diskonto yang
tinggi tersebut, bank umum lebih senang menyimpan uangnya di Bank Indonesia
dari pada mengeluarkannya untuk masyarakat.
Ketiga,
dengan cara merubah presentase cadangan minimal yang harus dipenuhi oleh setiap
bank umum. Dengan menggunakan contoh ilustrasi 1 di atas. Telah dijelaskan jika
bank umum memiliki kelebihan cadangan minimal, maka operasi pasar terbuka akan
gagal. Jika ini yang terjadi maka Bank Indonesia masih dapat mengatasinya
dengan cara menaikkan presentase wajib cadangan minimalnya menjadi 22 %,
sehingga secara matematis nilai uang yang beredar ( tab. Giral ) tetap dapat
dikurangi, meskipun tidak sebesar sebelum para bank umum tadi memiliki
kelebihan cadangan minimal sebesar Rp 2 trilyun. Dengan cara ketiga ini, uang
yang beredar dapat dikurangi sebesar Rp 2,3 trilyun ( 97,7 x 22 % = 21,5 ).
Namun demikian cara inipun akan gagal jika bank umum kembali
menetapkan/memiliki kelebihan cadangan minimal lagi.
B. Kebijaksanaan moneter kualitatif
Untuk lebih mensukseskan cara-cara
kuantitatif di atas maka Bank Indonesia dapat melakukan kebijaksanaan moneter
yang bersifat kualitatif ini. Yang dimaksud dengan kebijaksanaan moneter
kualitatif ini adalah dengan mengatur dan menghimbau pihak bank umum/ lembaga
keuangan lainnya, baik manajemennya maupun produk yang ditawarkan kepada
masyarakat guna mendukung kebijaksanaan moneter kuantitatif yang sedang
dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Sebagai contoh dalam ilustrasi 1, bank
Indonesia akan menghimbau kepada manajemen bank umum untuk tidak memiliki
kelebihan cadangan minimal yang telah ditetapkan. Disamping itu kebijaksanaan
ini juga bertujuan untuk lebih mengawasi kegiatan perbankan dan lembaga
keuangan lainnya agar tidak sampai merugikan masyarakat, bank umum itu sendiri
sampai dengan perekonomian secara umum.
Sumber:
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=kebijaksanaan+moneter
Pengertian, Teori, dan Motif Memegang Uang
Pengertian Uang, Sejarah, Fungsi,
Syarat, Jenis, dan Teorinya
Pengertian, Sejarah, Fungsi, Syarat, Jenis,
dan Teori Tentang Uang – Dewasa ini kehidupan manusia bisa dibilang tidak bisa
lepas dari kebutuhan akan uang. Meskipun uang hanyalah lembaran kertas dan
koin, tapi setiap orang mau bekerja dan sebagian rela melakukan apapun demi
untuk mendapatkannya. Istilah seperti: ‘Ada uang Abang disayang’, ‘tak ada uang
Abang ditendang’, ‘Hampir semua di dunia ini bisa dibeli dengan uang’, dan
‘Mabok duit (uang)’ adalah contoh betapa besar peranan uang buat manusia.
Mengapa begitu? Kali ini uangindonesia.com akan panjang lebar membahasnya.
UANG
PENGERTIAN UANG
Pengertian uang dibagi menjadi dua, yaitu:
Pengertian uang dalam ilmu ekonomi tradisional dan modern.
Pengertian uang dalam ekonomi tradisional
didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat
tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di
masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut
Uang Barang.
Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, uang
didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai
alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan
fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
SEJARAH UANG
Pada awalnya, dahulu manusia sama sekali
belum mengenal pertukaran barang (barter) apalagi uang, karena kehidupan saat
itu belum sekompleks seperti sekarang ini. Dengan sangat sederhana sekali,
manusia saat itu memenuhi kebutuhan hidup sendiri-sendiri. Misalnya: Berburu
kalau lapar, kalau butuh pakaian mereka membuatnya sendiri dengan bahan
sederhana seperti kulit dan dedaunan pohon, kalau ingin makan lainnya tinggal
pergi ke hutan untuk memetik buah yang bisa dimakan.
Namun seiring dengan berjalannya waktu,
lama-kelamaan manusia menghadapi kenyataan bahwa apa yang mereka peroleh tidak
bisa memenuhi kebutuhannya sendiri secara menyeluruh. Sehingga dicarilah cara
buat tukar-menukar barang antara individu satu sama yang lain. Cara seperti ini
dikenal sebagai sistem barter.
SISTEM BARTER
Sistem barter digunakan cukup lama,
berabad-abad. Hingga akhirnya kehidupan manusia makin kompleks sehingga
adakalanya sistem barter menghadapi kendala seperti sulitnya ketemu dua orang
yang mempunyai barang yang mau ditukarkan satu sama lain. Misal: Si A punya
buah dan butuh ikan, ketemunya si B yang punya ikan tapi butuhnya bukan buah,
tapi pakaian.
UANG BARANG
Menghadapi masalah seperti diatas, maka
manusia memikirkan lagi hingga menemukan solusi yaitu menggunakan benda-benda
tertentu sebagai alat tukar. Benda yang ditetapkan sebagai alat tukar biasanya
benda yang bisa diterima dengan secara umum, seperti misalnya pada orang Romawi
dulu menggunakan garam.
Kalau diilustrasikan pada si A dan si B
diatas, maka akan terjadi seperti ini: Si A menemui penghasil garam yang butuh
buah, kemudian buah ditukar dengan garam. Setelah garam dia dapat, barulah
menukar garamnya dengan ikannya si B. Meskipun yang dibutuhkan si B adalah
pakaian, tapi si B mau menerima karena garam sudah ditetapkan sebagai alat
pertukaran sehingga nantinya akan mempermudah si B untuk menukarnya lagi dengan
yang ia butuhkan, yaitu pakaian.
Meskipun alat tukar sudah ditentukan,
seiring waktu menemui kendala juga. Seperti: Tidak mempunyai pecahan nilai
sehingga kesulitan menentukan nilainya, penyimpanan dan pengangkutan
(transportation) yang susah, dan mudah hancur atau tidak bertahan lamanya benda
tersebut.
Hingga akhirnya dicarilah benda yang
mempunyai syarat-syarat:
Diterima secara umum
lebih mudah dibawa, dan tahan lama
Benda tersebut ialah uang logam yang bahan
pembuatannya dari emas dan perak.
Pada waktu itu setiap orang yang mempunyai
uang logam tersebut berhak penuh atas uang tersebut. Setiap orang boleh
menimbun sebanyak-banyaknya bahkan boleh untuk menempa atau melebur untuk
digunakan perhiasan, sehingga timbul anggapan bahwa suatu saat jika tukar menukar
mengalami perkembangan yang membutuhkan uang logam dalam jumlah banyak, maka
tidak bisa dilayani karena mengingat emas dan perak jumlahnya terbatas. Lagi
pula untuk transaksi tukar-menukar dalam skala besar, uang logam jumlah banyak
juga mempunyai kekurangan yaitu sulitnya untuk dipindah-pindahkan dari tangan
satu ke tangan lainnya. Sampai akhirnya terciptalah uang kertas.
Tapi jangan salah, uang kertas yang beredar
saat itu merupakan bukti kepimilikan atas emas atau perak. Dengan kata lain,
uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan
emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat
ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat
tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai
gantinya, mereka menjadikan ‘kertas-bukti’ tersebut sebagai alat tukar.
FUNGSI UANG
Seperti yang sudah dijelaskan diatas,
fungsi uang adalah sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang,
menghindari sistem barter yang banyak menemui kendala, sehingga diharapkan
dengan uang akan lebih mudah. Namun secara lebih rinci, fungsi uang bisa
dibedakan menjadi dua, yaitu: Fungsi Asli dan Fungsi Turunan.
Fungsi Asli dibagi menjadi tiga:
1. Uang berfungsi sebagai alat tukar atau
medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran.
2. Uang juga berfungsi sebagai satuan
hitung (unit of account) : Menunjukan nilai barang/ jasa (alat penunjuk harga),
dan sebagai satuan hitung yang mempermudah pertukaran.
3. Selain itu, uang berfungsi sebagai alat
penyimpan nilai (valuta).
Fungsi Turunan Dibagi Menjadi:
1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Uang sebagai alat pembayaran utang.
3. Uang sebagai alat penimbun kekayaan.
4. Uang sebagai alat pemindah kekayaan.
5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan
ekonomi
SYARAT-SYARAT UANG
Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang”
kalau benda tersebut memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Benda itu harus diterima secara umum
(acceptability).
2. Untuk memenuhi kriteria poin 1, benda
tersebut harus bernilai tinggi atau setidaknya dijamin oleh pemerintah.
3. Terbuat dari bahan yang bisa tahan lama
(durability).
4. Kualitasnya sama (uniformity).
5. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat akan uang tersebut.
6. Tidak mudah dipalsukan (scarcity).
7. Mudah dibawa (portable).
8. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
(divisibility).
9. Memiliki cenderung stabil dari waktu ke
waktu (stability of value).
JENIS UANG
Berdasarkan jenisnya, uang dibagi menjadi
dua, yaitu Uang Kartal dan Uang Giral.
Uang Kartal adalah alat bayar yang sah dan
wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari
(common money)
Uang Giral adalah uang yang dimiliki
masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai
kebutuhan. Contohnya, cek.
UANG MENURUT BAHAN PEMBUATANYA
Uang Logam
Adalah uang yang terbuat dari logam.
Dipilih menggunakan logam karena logam bisa tahan lama.
Pada awal kemunculannya, uang logam dibuat
dengan bahan emas atau perak. Semakin tinggi kadar emas atau peraknya, maka
semakin tinggi pula daya tukarnya. Dengan begitu uang seperti ini memiliki tiga
nilai:
Nilai Intrinsik, yaitu nilai bahannya.
Nilai Nominal, yaitu nilai yang
tercetak/tercantum pada uang tersebut.
Nilai Tukar, yaitu nilai daya tukarnya.
Misal Rp500.00 nilai tukarnya dapat permen, Rp10.000.00 nilai tukarnya bisa
dapat sepiring nasi.
Uang Kertas
Yaitu uang yang terbuat dari bahan kertas.
Uang jenis ini hanya memiliki nilai nominal dan nilai tukar yang tinggi,
sedangkan nilai intrinsiknya tidak. Begitu juga pada zaman sekarang, uang logam
dibuat dengan logam biasa sehingga nilai intrinsiknya tidak sebanding dengan
nilai nominalnya.
MENURUT NILAINYA DIBEDAKAN MENJADI DUA:
Uang Penuh (full bodied money).
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh
apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan
yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan
nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut.
Uang Tanda (token money).
Uang tanda adalah apabila nilai yang
tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat
uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang
tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya
Rp750,00.
TEORI NILAI UANG
Teori Nilai Uang dibagi menjadi dua, yaitu:
Teori Uang Statis dan Teori Uang Dinamis.
Teori Uang Statis
Teori ini disebut statis karena tidak
mempersoalkan perubahan nilai uang yang diakibatkan perkembangan ekonomi. Teori
ini dibuat dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan seperti:
apakah sebenarnya uang?
Mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang
itu sampai beredar?
Teori ini meliputi:
1. Teori Metalisme, teori yang hampir sama
dengan pengertian nilai intrinsik.
2. Teori Konvensi, teori yang menyatakan
uang bisa diterima secara umum di masyarakat karena atas dasar perjanjian/
mufakat.
3. Teori Nominalisme, teori ini menyatakan
diterimanya uang berdasarkan nilai daya belinya.
4. Teori Negara, teori ini menyatakan bahwa
uang adalah benda yang ditetapkan oleh negara yang berfungsi sebagai alat tukar
dan alat bayar. Jadi nilainya pun ditetapkan oleh pemerintah yang diatur oleh
undang-undang.
Teori Uang Dinamis
Kalau teori diatas tidak mempersoalkan
perubahan nilai uang, maka Teori Uang Dinamis ini adalah sebaliknya.
Teori ini meliputi:
1. Teori Kuantitas, pada teori ini David
Ricardo menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada
jumlah uang yang beredar. Kemudian Irving Fisher menyempurnakan teori diatas
dengan menyatakan tidak hanya tergantung pada jumlah saja, tapi juga pada
kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai
uang.
2. Teori Persediaan Kas, pada teori ini
menyatakan bahwa perubahan nilai uang tergantung dari jumlah uang yang tidak
dibelikan barang-barang.
3. Teori Ongkos Produksi, pada teori ini
menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu
dapat dipandang sebagai barang.
Motif Memegang Uang
Keynes
dalam teori Preferensi Likuidasi menjelaskan bahwa motif masyarakat dalam
memegang uang ada 3 macam . Formulasi dari ketiga motif tersebut adalah motif
transaksi , motif berjaga-jaga , dan motif spekulasi .
A. Motif Transaksi
Pada pendekatan klasik , diasumsikan bahwa tujuan setiap orang memegang uang adalah sebagai alat tukar . Keynes menekankan komponen prmintaan uang ditentukan oleh tingkat transaksi setiap orang . Oleh karena itu , semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka permintaan orang tersebut terhadap barang atau jasa semakin tinggi pula . Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.
B. Motif Berjaga-jaga
Uang digunakan sebagai alat untuk menghadapi ketidakpastian akan kebutuhan di masa mendatang . Keynes percaya bahwa jumlah uang yang dijadikan alat untuk berjaga-jaga ditentukan oleh banyaknya transaksi yang diekspektasikan di masa mendatang . Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu akan mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Secara aggregate semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin tinggi.
C. Motif Spekulatif
Keynes juga sependapat bahwa uang merupakan alat ukur kekayaan . Sehingga salah satu alasan seseorang memegang uang adalah untuk alasan spekulatif .
D. Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi
Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian dan penjualan surat-surat berharga. Motif ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun. Jadi naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi dan sebaliknya
A. Motif Transaksi
Pada pendekatan klasik , diasumsikan bahwa tujuan setiap orang memegang uang adalah sebagai alat tukar . Keynes menekankan komponen prmintaan uang ditentukan oleh tingkat transaksi setiap orang . Oleh karena itu , semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka permintaan orang tersebut terhadap barang atau jasa semakin tinggi pula . Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.
B. Motif Berjaga-jaga
Uang digunakan sebagai alat untuk menghadapi ketidakpastian akan kebutuhan di masa mendatang . Keynes percaya bahwa jumlah uang yang dijadikan alat untuk berjaga-jaga ditentukan oleh banyaknya transaksi yang diekspektasikan di masa mendatang . Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu akan mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Secara aggregate semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin tinggi.
C. Motif Spekulatif
Keynes juga sependapat bahwa uang merupakan alat ukur kekayaan . Sehingga salah satu alasan seseorang memegang uang adalah untuk alasan spekulatif .
D. Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi
Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian dan penjualan surat-surat berharga. Motif ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun. Jadi naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi dan sebaliknya
Sumber:
Analisis Pendapatan Nasional
Analisis Pendapatan Nasional Dengan
Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya,manusia harus mempunyai penghasilan. Setiap penghasilan yang diterima
oleh seseorang merupakan pendapatan bagi orang tersebut.Pendapatan dari orang
perorang dari suatunegara akan dihitung dalam
pendapatan nasional.Namun,tidak semua pendapatan yang diterima
seseorang dihitung sebagai pendapatan nasional.Seorang ibu rumah tangga bekerja
guna melayani keperluan rumah tangganya,seperti memasak,mencuci,dan ibu
tersebut sudah menghasilkan barang berupa makanan
dan jasa.Akan tetapi barang dan jasa yang dihasilkan tersebut tidak
dihitung dalam pendapatan nasional karena tidak dijual kepada orang lain dan
tidak mendapatkan balas jasa.Apabila ibu rumah tangga tadi membuka
usaha,misalnya rumah makan atau menerima pesanan makanan untuk umum,maka balas
jasa yang diterimanya dapat dihitung dalam pendapatan nasional.Seorang pelukis
membuat suatu lukisan dan menjualnya kepada orang lain.Pelukis tersebut
memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dihasilkannya. Maka
pendapatan pelukis ini dihitung dalam pendapatan nasional.Beberapa tahun
kemudian,apabila lukisan tersebut dijual oleh orang yang membeli lukisan dari
pelukis,maka hasil penjualan itu menjadi
pendapatanbaginya.Akan tetapi,pendapatan itu tidak dihitung dalam
pendapatan nasional,karena tidak ada produksi barang atau jasa yang dihasilkan.
- Model Analisis Dengan Variabel Investasi Dan Tabungan
Konsumsi adalah bagian pendapatan yang
dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang
tidak dikomsumsi.Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya
konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).Fungsi konsumsi adalah suatu kurva
yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam
perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatandisposable)
perekonomian tersebut.Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan
sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomiandan
pendapatan nasional (atau pendapatan disposable)
perekonomiantersebut.Jadi,baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes
dikemukakan,Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi
dan pertambahan tabungan (saving).Apabila fungsi konsumsi dan
fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya seperti berikut.
- Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah
hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional.
Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi, maka dengan
perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap
tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan
pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut
dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier adalah adanya perubahan
pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun
dari keseombangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi
tersebut.
- Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran
Jumlah orang yang menganggur adalah jumlah
orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja
pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah menjadi
persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam
angkatan kerja.
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum
selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk
konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren harga
keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised
Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak, sebagai
persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah berubah
sepanjang tahun.
SUMBER
https://zaenuri04.wordpress.com/2013/06/08/analisis-pendapatan-nasional-dengan-perekonomian-tertutup-sederhana-dua-sektor/
Bank Sentral dan Bank Umum
Bank Sentral dan Bank Umum
Bank adalah
sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa
Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut
undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
Industri perbankan telah mengalami
perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih
kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas
pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif
yang mereka bayar untuk simpanan deposan.
Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan
meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan
jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan
pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung.
Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya
sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah
sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana, berupa
pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan
lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan
utama tersebut.Bank didirikan oleh Prof. Dr. Ali Afifuddin, SE.
Inilah beberapa manfaat perbankan dalam kehidupan:
- Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif
dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada
umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield enhancement).
- Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif
dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan
jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk management.
- Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat
berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga
barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery).
- Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat
memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai
pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
- Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien,
yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada
manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan
kebutuhan pasar pada masa mendatang.
Terlepas dari funsi-fungsi perbankan (bank)
yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan,
ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat
jelas tercermin dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang
menjelaskan, ”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”. Meninjau
lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia dalam
melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi yang
menggunakan prinsip kehati-hatian. Hal ini, jelas tergambar, karena secara
filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan
bangsa.
- Bank Sentral
Bank sentral merupakan bank yang mengatur
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbankan dan dunia keuangan
disuatu Negara.
Bank sentral di Indonesia bernama Bank
Indonesia yang bertugas untuk:
- Mengatur dan menjaga kestabilan nilai rupiah
- Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas
kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat
Sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia
melakukan tugas sebagai berikut:
- Bank Sirkulasi, yakni mempunyai hak tunggal untuk mengedarkan
uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah.
- Banker’snBank Bank Sentral juga dianggap sebagai Bank-nya Bank.
- Lender of last resort. BI dianggap juga pemberi pinjaman pada
tingkat terakhir (kredit likuiditas darurat).
- Bank Umum
Bank Umum merupakan bank yang bertugas
melayani seluruh jasa – jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat,
baik masyarakat perorangan maupun lembaga – lembaga lainnya.
Fungsi Bank-Umum secara lengkap adalah :
- Mengumpulkan dana yang sementara menganggur untuk dipinjamkan
pada pihak lain atau membeli surat berharga.
- Mempermudah dalam lalu lintas pembayaran uang.
- Menjamin keamanan uang sementara tidak digunakan, misalnya
menghindari risiko hilang, kebakaran, dll.
- Menciptakan kredit, yaitu dengan cara menciptakan demand
deposit dari kelebihan cadangannya.
Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum
Bank Sentral
1. Lembaga yang tidak mencari keuntungan
2. Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah
3. Bertindak sebagai pengawas dan pembina bank
4. Dapat secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha bank
5. Mengeluarkan uang kertas dan uang logam
6. Tidak memiliki saingan
7. Bertindak sebagai Lender of The Last Resort bagi perbankan
8. Tidak melayani jasa perbankan bagi individu dan perusahaan non-Lembaga Keuangan
1. Lembaga yang tidak mencari keuntungan
2. Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah
3. Bertindak sebagai pengawas dan pembina bank
4. Dapat secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha bank
5. Mengeluarkan uang kertas dan uang logam
6. Tidak memiliki saingan
7. Bertindak sebagai Lender of The Last Resort bagi perbankan
8. Tidak melayani jasa perbankan bagi individu dan perusahaan non-Lembaga Keuangan
Bank Umum
1. Merupakan badan usaha yang mencari
untung
2. Umumnya secara kuantitas dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta
3. Diawasi dan dibina oleh bank sentral
4. Kegiatan operasinya dipengaruhi oleh bank sentral
5. Hanya dapat menciptakan uang giral
6. Melakukan persaingan antar bank
7. Harus memiliki rekening pada bank sentral
8. Melayani baik pribadi maupun perusahaan (masyarakat) secara umum
2. Umumnya secara kuantitas dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta
3. Diawasi dan dibina oleh bank sentral
4. Kegiatan operasinya dipengaruhi oleh bank sentral
5. Hanya dapat menciptakan uang giral
6. Melakukan persaingan antar bank
7. Harus memiliki rekening pada bank sentral
8. Melayani baik pribadi maupun perusahaan (masyarakat) secara umum
Sumber:
https://idadwiw.wordpress.com/2012/07/03/bank-sentral-dan-bank-umum/
Pengertian dan Konsep-konsep Pendapatan Nasional
Pengertian dan Konsep – konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah
seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu
tahun.
KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah
suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang
asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu
tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan
(depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi
oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
Metode
penghitungan Pendapatan Nasional
1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan
nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu
Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai
barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan
program pembangunan yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan
nasional
a. Mengetahui tentang struktur perekonomian
suatu Negara
b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian
dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian
antar Negara
d. Dapat membantu merumuskan kebijakan
pemerintah.
3. Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari
seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat
dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn)
……]
b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil
penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang
diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu
periode.
Y = r + w + i + p
c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari
seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT
Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
Masalah
dan keterbatasan perhitungan PDB
Semua negara di dunia menghitung PDB untuk
kinerja perekonomiannya. Walaupun begitu , data PDB perlu dilihat secara
hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat diakomodasikan sehingga tidak
dapat menjadi satu-satunya indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan
suatu negara .
Masalah PDB
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan
tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan
terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .
Keterbatasan Perhitungan PDB
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang
terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian
seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan
sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB .
Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang
seharusnya .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan.
Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional
tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa
negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk
menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan untuk
melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi, salah satunya
adalah Koefisien Gini.
Sumber:
http://botoykoma.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-konsep-konsep-pendapatan.html
Pengertian, fungsi, dan Jenis Pasar
Pengertian, Fungsi, & Jenis Pasar
Pasar - Dalam kehidupan sehari-hari
keberadaan pasar sangat lah penting bagi kita. Kebutuhan yang tidak bisa kita
hasilkan sendiri, bisa kita peroleh melalui pasar. Bayangkan saja kalau pasar
tidak ada, semua kebutuhan kita pasti tidak akan pernah tercukupi. Nah, pada
kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba menghadirkan sebuah penejelasan
mengenai pasar, baik pengertian, fungsi serta jenis-jenis pasar secara lengkap.
Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Pengertian Pasar
Pasar secara umum diartikan sebagai tempat
penjual menawarkan barang atau jasa sesuai taksiran harga penjual serta pembeli
mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan taksiran harga pembeli. Pengertian
pasar dalam ilmu ekonomi lebih konseptual, yakni bertemunya permintaan dan
penawaran. Dengan demikian sebuah pasar tidak harus dikaitkan dengan suatu
tempat.
B. Fungsi Pasar
Dalam kehidupan sehari-hari, pasar tentunya
sangat penting. Karena pasar memiliki fungsi sebagai berikut.
Pembentukan nilai harga
Pasar berfungsi untuk pembentukan harga
(nilai) karena pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang
kemudian saling menawar dan akhirnya membuat kesepakatan suatu harga. Harga
atau nilai ini merupakan suatu hasil dari proses jual beli yang dilakukan di
pasar.
Pendistribusian
Pasar mempermudah produsen untuk
mendistribusikan barang dengan para konsumen secara langsung. Pendistribusian
barang dari produsen ke konsumen akan berjalan lancar apabila pasar berfungsi
dengan baik.
Promosi
Pasar merupakan tempat yang paling cocok
bagi produsen untuk memperkenalkan (mempromosikan) produk-produknya kepada
konsumen. Karena pasar akan selalu dikunjungi oleh banyak orang, meskipun tidak
diundang.
C. Pasar Output
Pasar output adalah pasar yang
memperjualbelikan produk (barang/jasa) sebagai hasil produksi perusahaan.
Menurut Bentuknya, Pasar Output dibedakan menjadi:
Pasar Persaingan Sempurna (Perfect
Competition)
Pasar persaingan sempurna adalah suatu
bentuk interaksi antarapermintaan dan penawaran yang ditandai oleh jumlah
produsen dan konsumen sangat banyak dan hampir tidak terbatas.
Ciri-ciri pokok pasar persaingan sempurna
adalah sebagai berikut.
Terdapat banyak sekali penjual (perusahaan)
dan pembeli.
Produk-produk homogen (persis sama)
Bebas keluar masuk pasar. Dalam pasar
persaingan sempurna baik penjual maupun pembeli bebas untuk keluar masuk pasar,
tidak ada aturan tertentu yang membatasi hal tersebut.
Penjual dan pembeli mengetahui kondisi
pasar secara sempurna.
Faktor-faktor produksi bergerak bebas
Kelebihan pasar persaingan sempurna adalah
sebagai berikut.
Pembeli Bebas memilih produk karena barang
banyak.
Tidak ada hambatan dalam mobilitas
sumber-sumber ekonomi dari suatu usaha ke usaha lain atau dari lokasi satu ke
lokasi yang lain.
Dapat memaksimumkan efesiensi.
Kebebasan bertindak dan memilih.
Keburukan pasar persaingan sempurna adalah
sebagai berikut.
Tidak mendorong inovsasi.
Membatasi konsumen pilihan konsumen dalam
satu barang tertenu.
Persaingan sempurna memberikan ongkos
sosial.
Distribusi pendapatan tidak merata/ tidak
seimbang.
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah
pasar yang jumlah penjual dan pembeli tidak sebanding atau tidak seimbang.
Kemungkinan yang terjadi adalah pasar dikuasai oleh satu penjual atau beberapa
penjual, sedangkan pembelinya juga satu atau beberapa pembeli yang menguasai
pasar. Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut.
Pasar Monopoli
Monopoli adalah suatu bentuk interaksi
antara permintaan dan penawaran yang ditandai oleh hanya ada satu
penjual/produsen di pasar berhadapan dengan permintaan seluruh
pembeli/konsumen. Monopoli terjadi karena di pasar terdapat faktor-faktor yang
menghambat (barrier to entry) yang mencegah penjualpenjual lain untuk memasuki
pasar tersebut. Ada dua jenis faktor penghambat, yaitu penghambat teknis dan
penghambat legal. Faktor penghambat teknis dapat terjadi pada penjual yang
mampu menghasilkan produk dengan cara-cara yang inovatif, misalnya menemukan
cara berproduksi yang baru, menemukan teknologi atau menemukan faktor produksi
yang baru. Sedangkan faktor penghambat legal muncul bila penjual tunggal
menghasilkan dan menjual produk dengan pemberian hak monopoli oleh pemerintah
untuk menghasilkan dan menjual produk tersebut. Contoh pasar monopoli adalah
PLN.
Pasar monopoli mempunyai ciri-ciri seperti
berikut ini.
Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual.
Jenis barang yang diproduksi tidak ada
penggantinya (no substituses) yang mirip.
Ada hambatan atau rintangan (barriers) bagi
perusahaan baru yang akan masuk dalam pasar monopoli.
Penjual tunggal tidak dipengaruhi dan tidak
memengaruhi harga serta output dari produk-produk lain yang dijual dalam
perekonomian.
Promosi iklan kurang diperlukan.
Kelebihan pasar monopoli adalah sebagai
berikut.
Keuntungan penjual cukup tinggi.
Untuk produk yang menguasai hajat hidup
orang biasanya diatur pemerintah.
Kelemahan pasar monopoli adalah sebagai
berikut.
Pembeli tidak ada pilihan lain untuk
membeli barang.
Keuntungan hanya terpusat pada satu
perusahaan.
Terjadi eksploitasi pembeli.
Pasar Oligopoli
Pasar Oligopoli adalah suatu bentuk
interaksi permintaan dengan penawaran di mana terdapat beberapa
penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar. Contoh padar
oligopoli adalah pasar pulsa, hanya ada beberapa perusahan penyedia pulsa
yaitu, telkomsel, indosat, dan xl.
Ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai
berikut.
Terdapat beberapa penjual/produsen yang
menguasai pasar.
Barang yang diperjualbelikan dapat homogen
dapat pula berbeda corak (differentiated product).
Terdapat halangan masuk yang cukup kuat
bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam pasar.
Satu di antara oligopoli merupakan market
leader, yaitu penjual yang memiliki pangsa pasar yang terbesar.
Kelebihan pada oligopoli adalah sebagai
berikut:
Barang yang dihasilkan berbeda corak.
Efesiensi dalam menggunakan sumber-sumber
daya.
Pengembangan teknologi dan inovasi.
Selain kelebihan yang dimiliki, pasar
oligopoli juga mempunyai beberapa kelemahan seperti berikut ini.
Terjadi persaingan harga yang ketat.
Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk ke
pasar oligopoli.
Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya
adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yaitu pasar persaingan
sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu, sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur
sifat pasar monopoli dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Adapun
definisi pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar yang terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda coraknya. Contoh pasar
persaingan monopolistik adalah pasar kendaraan bermotor.
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik
adalah sebagai berikut.
Terdapat banyak penjual/produsen di pasar.
Barang yang diperjualbelikan merupakan
differentiated product.
Para penjual memiliki kekuatan monopolis
atas barang produksinya sendiri. Oleh karena itu, harus memperhitungkan persaingan
dengan barang-barang lain yang sama, tetapi berbeda corak.
Untuk memenangkan persaingan, setiap
penjual/produsen aktif melakukan promosi iklan.
Keluar masuk pasar relatif mudah
dibandingkan dengan pasar oligopoli.
Jumlah perusahaan sangat kecil dibandingkan
dengan output total.
Kelebihan pasar persaingan monopolistik
adalah sebagaiberikut.
Penjual tidak sebanyak pasar persaingan
sempurna.
Produsen terpacu untuk berkreativitas.
Pembeli tidak mudah berpindah dari produk
yang dipakai selama ini.
Kelemahan pasar persaingan monopolistik
adalah sebagai berikut.
Biaya mahal untuk ke pasar monopolistik
karena untuk masuk pangsa pasar tertentu dibutuhkan riset dan
pengembanganproduk.
Persaingan sangat berat karena pasar
biasanya didominasi oleh produk-produk yang telah ternama.
Menurut waktunya, pasar dapat digolongkan
ke dalam beberapa bentuk seperti berikut.
Pasar harian
Pasar harian adalah tempat pasar di mana
pertemuan antara pembeli dan penjual yang dapat dilakukan setiap hari. Pada
pasar ini biasanya yang diperdagangkan barang-barang kebutuhan konsumsi,
kebutuhan produksi, kebutuhan bahan-bahan mentah, dan kebutuhan jasa.
Pasar mingguan
Pasar mingguan adalah pasar dengan proses
jual beli dilakukan setiap seminggu sekali. Biasanya pasar seperti ini terdapat
di daerah yang masih jarang penduduk, seperti di pedesaan.
Pasar bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang
diselenggarakan sebulan sekali, terdapat di daerah tertentu. Biasanya pembeli
di pasar ini membeli barang tertentu yang kemudian akan dijual kembali, seperti
pasar hewan.
Pasar tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang dilakukan
setiap satu tahun sekali. Biasanya bersifat nasional dan diperuntukkan bagi
promosi terhadap suatu produk/barang baru. Misalnya, Pekan Raya Jakarta,
Pameran Pembangunan, Pasar malam menjelang Hari Raya Idulfitri, dan lain-lain.
Menurut jenisnya pasar dibagi atas pasar
konkret dan pasar abstrak.
Pasar konkret
Pasar konkret adalah suatu pasar tempat
pembeli dan penjual bertemu secara langsung untuk mengadakan transaksi jual
beli barang atau jasa.
Pasar abstrak
Dalam pasar abstrak penjual dan pembeli
dapat bertemu secara langsung atau tidak langsung, dan barang yang
ditawarkannya pun hanya berupa contoh. Transaksi jual beli dapat dilakukan
melalui alat komunikasi seperti, telepon, teleks, dan surat. Contoh dari pasar
abstrak, di antaranya, pasar (bursa) surat berharga, saham, bursa valuta asing,
pasar uang, dan pasar modal.
Menurut luas pemasarannya, pasar dibagi ke
dalam empat jenis pasar, yaitu sebagai berikut.
Pasal lokal
Pasar lokal adalah pasar yang menjual
barang-barang untuk kebutuhan masyarakat sekitar. Misalnya, pasar sayuran,
pasar bunga, dan pasar ikan.
Pasar daerah
Pasar daerah adalah pasar yang menjual
hasil produksi pada daerah tertentu. Biasanya dalam pasar ini berkumpul para
pedagang menengah yang melayani pedagang-pedagang kecil atau eceran. Misalnya,
pasar sepatu di Cibaduyut.
Pasar nasional
Pasar nasional adalah pasar yang
memperdagangkan barang-barang yang konsumennya meliputi seluruh wilayah negara.
Misalnya, pasar modal, bursa efek, dan bursa tenaga kerja.
Pasar internasional
Pasar internasional adalah pasar yang yang
memperdagangkan barang-barang yang konsumennya meliputi dunia internasional.
Misalnya, pasar internasional karet di Singapura, pasar wol di Sidney, pasar
kopi di Santos (Brazil), dan pasar gandum di Kanada.
Sumber:
http://www.zonasiswa.com/2014/08/pasar-pengertian-fungsi-jenis.html
Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenis Pasar |
www.zonasiswa.com
Langganan:
Postingan (Atom)