Kamis, 26 November 2015

Puisi - SENJA DI KOTA

Senja di Kota...
Aku mengenalmu sebagai kawan
Kurajut bersamamu dengan penuh kesan
Gelak tawa dalam keakraban
Sedih duka tak ku hiraukan

Senja di Kota...
Warna-warni tak lagi ada
Kerlip bintang mulai menyapa
Dingin, sunyi, senyap
Ku hitung luka, hingga sesak di dada

Senja di Kota...
Mungkin Tuhan menempatkanku dalam sepi
Sampai engkau tiba menghampiri
Kala diriku mulai membagi hati
Kulihat kau pergi dengan rasa benci

Senja di Kota...
Gelap, terang, dan sisi lain
Canda tawa tersapu angin
Kututup muka dengan kain
Sobat kecil, sampai kapan dirimu dingin?

Senja di Kota...
Kini hatiku kembali membeku
Tak lagi teringat kenangan indah bersamamu
Aku kembali sendiri terpaku
Terima kasih sobatku
Kau telah tinggalkan aku
Dalam ajar yang kuingat selalu

Karya: Rizqi Refameilia Putri

Cerpen - SAHABAT ATAU CINTA?

Pagi itu, selesai membersihkan tubuh, aku mematut diri di cermin besar dalam kamarku. Aku menyisir rambutku yang memang sudah panjang, yaa sekitar 100cm dari ujung akar rambut di kepalaku. Kenalkan, namaku Faiia Fredella Afsheen. Hmm, namaku terdengar asing bukan? Ya, Ayah dan almarhumah Ibuku ‘blasteran’ Jawa dan, Jawa. Hahaha... entah bagaimana artinya, aku tak pernah membicarakan tentang namaku pada mereka. Yang jelas, aku menyukai namaku ini. Dan semua orang yang mengenalku, biasa memanggilku Faiia. Usiaku 20 tahun. Aku sudah kuliah, di universitas swasta ternama di daerahku. Hmm.. aku suka hujan, aku suka mendengar rinai airnya yang turun ke bumi membasahi atap rumahku, dan aku suka berada dibawah rintik air hujan. Tapi aku tidak suka petir! Ingat itu. Aku tak suka dengar suaranya yang begitu menggelegar. Apapun itu, aku tetap tak suka petir, maupun kilatnya. Perkenalan tentangku mungkin sudah cukup, mari mengenalku lebih jauh dalam cerita ini. ^_^